Batu Giok Aceh,
batu mulia asal Serambi Mekah tersebut, sedang kembali mencuat setelah
Warga Desa Pante Ara, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, menemukan batu giok
sebesar 20 ton di hutan lindung di tempat sekitar mereka. Meski penemuan
tersebut diberitakan memicu pertikaian, tetapi warga menampiknya.
Secara logika, memang sangat wajar apabila batu giok Aceh tersebut
mengundang pertikaian. Bagaimana tidak? Keindahan batu mulia tersebut
sudah terdengar hingga mancanegara.
Keindahan batu giok Aceh sebenarnya terletak pada warna hijau kristal
yang begitu tajam sehingga keindahan batu mulia tersebut disebut-sebut
tak kalah dengan batu giok dari Tiongkok.
"Batu giok Aceh ini sangat jauh berbeda kualitasnya bila dibandingkan
dengan batu giok dari Tiongkok sehingga tidak heran para penggemar batu
permata banyak yang mencarinya," ujar seorang penjual batu asal Gayo
Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, yang bernama Iwan (35 tahun)
seperti yang dilansir dari AntaraNews, Selasa (17/2/2015).
Harga batu giok Aceh ini cukup bervariasi mulai dari Rp 5 Juta hingga
Rp 50 Juta per buah. Penilaian harga bergantung dari jenis batu,
kualitas, ketajaman warna, dan ukuran batu tersebut.
Meskipun demikian, penggemar tak berhenti mencintai batu giok Aceh tersebut.
Bahkan, batu mulai atau batu akik tersebut tak hanya diminati pencinta
batu di dalam negeri, tetapi juga wisatawan Malaysia.